Boyan Slat, Pemuda 19 Tahun Penyelamat Lautan
mungkin anda tidak begitu tau tentang siapa pemuda ini yang bernam boyan slat sehingga dijuluki penyelamat laut. mari sya ceritakan kisahnya ceck it out????
Berawal Dari Diving Di Yunani
Saat Boyan sedang menyelam di lautan di Yunani, dia bingung dan terheran- heran. Kenapa banyak sekali sampah di lautan daripada ikan? Kenapa kita nggak bisa bersihin sampah itu?
Boyan lalu menyadari, betapa buruknya situasi pada saat itu. Dan dia tahu bahwa sampah-sampah yang mengapung di lautan nantinya akan terus bertambah setiap harinya. Sampah-sampah tersebut akan menimbulkan banyak sekali masalah dan membahayakan satwa-satwa yang hidup di laut.
1 Mendirikan The Ocean Cleanup Foundation
Di usianya yang baru menginjak 19 tahun, Boyan Slat mampu menciptakan sebuah cara yang jenius untuk membersihkan sampah-sampah di lautan hanya dalam kurun waktu 10 tahun saja. Atas sikap cinta terhadap lingkungan dan jiwa enterpreneurnya, Boyan berinisiatif untuk memecahkan masalah lingkungan yang terus menerus terjadi.
Slat mendirikan sebuah organisasi non-profit yang bernama “The Ocean Cleanup Foundation“. Organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi yang ia ciptakan untuk mengatasi masalah polusi sampah plastik yang mengancam ekosistem laut.
2 Lautan Bisa Membersihkan Dirinya Sendiri Dari Sampah
Banyak sekali ide-ide bagus untuk membersihkan sampah yang tersebar di lautan samudera. Tetapi semua itu hanya tergantung pada kapal dan jaring yang digunakan untuk mengumpulkan sampah. Sedangkan Boyan memiliki sebuah ide dan konsep yang sangat jenius, dimana untuk membersihkan lautan, dia tidak perlu pergi mengarungi luasnya samudra. Dalam risetnya, Boyan menemukan fakta bahwa sebenarnya Lautan dapat membersihkan dirinya sendiri dari sampah.
Boyan Dan Timnya Melakukan Aksinya Dengan Memanfaatkan Laut Itu Sendiri
Tanpa harus berkeliling dar laut ke laut, mereka memanfaatkan perilaku dari angin dan arus yang ada di lautan. Menurutnya Boyan, jika air laut saja bisa datang mendekati kita, lalu kenapa kita harus datang ke lautan?
Di 5 samudera yang ada di bumi ini, masing-masing samudera memiliki sebuah putaran arus laut. Dan putaran arus tersebut membuat sampah-sampah yang tersebar di samudra tersebut akan berkumpul. Tanpa harus bersusah payah, kumpulan sampah-sampah plastik tersebut akan datang dengan sendirinya.
3 Mencipatakan teknologi untuk mengatasi sampah di laut
Boyan bersama timnya yang berjumalah 100 orang, menciptakan sebuah teknologi yang dapat menangkap sampah-sampah plastik yang mengambang di lautan. Alat tersebut berbentuk seperti sebuah penghalang yang dapat mengumpulkan sampah-sampah plastik
tanpa mengganggu kehidupan laut.
Selain itu, Boyan juga menggunakan pengukuran skala yang sangat terukur. Alat yang ia ciptakan bersama timnya itu dirancang untuk skala yang besar, yang mencakup jutaan kilometer persegi. Dengan memakai konsep dan teknologi ini, Boyan dapat membersihkan kumpulan sampah dalam sebuah arus samudra hanya daam kurun waktu 5 tahun saja.
4 Meraih Banyak Penghargaan
Boyan mendapatkan banyak penghargaan atas usahanya
Boyan benar-benar serius menangani polusi sampah plastik di laut. Dia melakukan riset hampir setengah tahun lamanya untuk mempelajari sampah plastik ini. Dan bahkan dia rela memutuskan untuk berhenti kuliah dari kampusnya.
Atas ide briliannya itu, Boyan memenangkan beberapa penghargaan, seperti “Best Technical Design 2012” dari Delft University of Technology, dan “iSea sustainable innovation” dari Dutch Ministry of infrastructure and Environtment. Boyan Slat juga termasuk dalam daftar “20 Most Promising Young Enterpreneurs Worldwide (Intel EYE50)”.
Meskipun masih sangat muda, Boyan Slat memiliki inisiatif yang sangat tinggi untuk bisa berkontribusi menyelamatkan ekosistem laut. Dengan pengorbanannya yang begitu banyak, Boyan akhirnya mampu menunjukkan kepada dunia bahwa hal yang besar berawal dari hal yang kecil. Sebuah contoh baik bagi kita untuk melakukan perubahan yang lebih baik bagi bumi kita tercinta ini bukan?
No comments:
Post a Comment